Sabtu, 05 November 2011

KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA DIPERGURUAN TINGGI



  1. Riski Purwani (10470038)
  2. Nida Ainur Rif’ah (10470044)
  3. Ulfa Nur Faizah (10470058)
  4. Kurnia Putri Perdani (10470061)
  5. Nurul Maghfiroh (10471002)
 


 

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam dunia perguruan tinggi mahasiswa dituntut memiliki kepiawaian dalam menyampaikan ide dan gagasan secara cemerlang. Hal ini dilakukan dalam rangka membentuk karakter mahasiswa di perguruan tinggi sebagai calon generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, berbagai perguruan tinggi dan negeri berusaha untuk memberikan bekal secara maksimal kepada semua mahasiswanya.
Semua mahasiswa sejak masuk perguruan tinggi dituntut untuk selalu aktif berfikir secara cerdas dan dinamis. Baik dalam organisasi kampus maupun luar kampus. Aneka kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya mewujudkan visi, misi, dan tujuan yang akan dicapai oleh masing-masing perguruan tinggi. Dengan demikian, seorang mahasiswa harus berusaha untuk mencari, mengembangkan, dan memperkuat wawasan keilmuan sesuai bidangnya masing-masing, baik sarjana S-1, S-2, dan S-3. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut seorang mahasiswa S-1 harus sejak dini memahami tugas akhir yang harus ditulis sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan mencapai gelar sarjana, yaitu S-1 harus menulis skripsi, S-2 menulis tesis, dan S-3 harus menulis disertasi.
Karya Tulis, sebuah bahasa yang tertuang dan terangkai dari kata-kata. Menciptakan fenomena baru serta berbagai pendekatan yang dilalui, menerjemahkan praktek, ke dalam sebuah bentuk tulisan teori. Hal ini menjadi sebuah pekerjaan yang menggabungkan element-element yang telah tersimpan dalam memori setiap Penulis (subyek). Karya tulis itu menjadi obyeknya, dan predikatnya adalah isi muatan di dalamnya.


BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian
Dalam dunia akademik, karya tulis ilmiah didefinisikan sebagai tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dan perenungan dalam bidang keilmuan tertentu ; disusun menrurut metode tertentu dengan penulisan yang santun, baik, dan benar; atau, berdasarkan kaidah buku ragam bahasa tulis. Kebenarn isinya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Berdasarkan kedalaman kajian permasalahannya, karya tulis ilmiah dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk:
  1. Laporan penelitian yaitu tulisan yang melaporkan hasil percobaan, peninjauan, atau observasi sementara.
  2. Karya tulis akademik, berupa skripsi, tesis dan disertasi
  3. Buku teks, yakni diktat atau buku-buku ilmiah yang digunakan sebagai penunjang bahan ajar.1
Karya tulis ilmiah memiliki ciri khas tersendiri yakni : kebenarannya, metode kajiannya, dan tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan.2
Bentuk, format penulisan ilmiah sangat beragam mulai dari laporan ilmiah yang berbentuk buku atau artikel sampai dengan gagasan yang ditulis melalui media massa. Suatu karya tulis dapat dikatakan karya tulis ilmiah apabila sedikitnya memiliki tiga syarat, yaitu :
  • Isi kajiannya pada lingkup pengetahuan ilmiah
  • Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah (metode berfikir ilmiah)
  • Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
  1. Macam-Macam Karya Tulis Ilmiah Di Perguruan Tinggi
  1. Laporan penelitian
Laporan penelitian yaitu tulisan yang melaporkan hasil percobaan, peninjauan, atau observasi sementara.
  1. Karya tulis akademik
  1. Skripsi
Skripsi adalah tulisan ilmiah yang harus ditulis oleh mahasiswa untuk menempuh jenjang sarjana (S-1) di sebuah perguruan tinggi. Pada dasarnya skripsi ini akan mengupas berbagai hal topik yang akan dikaji sesuai bidang keilmuan atau prodi yang diambil. Dalam penulisan skripsi biasanya diawali dengan penyusunan proposal skripsi.3
Dalam penulisan skripsi akan dibimbing satu atau dua dosen yang kompeten dalam bidangnya. Setelah melalui pembimbingan biasanya akan diuji sebagai bentuk pertanggungjawaban di hadapan empat orang penguji yang ditunjuk oleh lembaga masing-masing. Dalam ujian akhir tersebut masing-masing penguji akan memberikan masukan dan saran untuk perbaikan hasil akhir dari skripsi.
Sistematika penulisan skripsi secara umum adalah
  1. Halaman judul
  2. Surat pernyataan
  3. Halaman pengesahan
  4. Abstrak (bahasa indonesia dan inggris)
  5. Kata pengantar
  6. Daftar isi
  7. Daftar tabel
  8. Daftar gambar
  9. Bab I pendahuluan
  10. Bab II kajian teori dan pustaka
  11. Metode penelitian
  12. Analisis data dan pembahasan
  13. Simpulan dan saran
  14. Daftar pustaka
  15. Lampiran-lampiran (jika diperlukan)
Demikian paparan untuk mengenal sebuah skripsi guna meraih gelar sarjana S-1 sebagai contoh judul skripsi “ Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Mahasiswa UIN Melalui Penulisan Proposal PKM : Studi Kasus di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta “
  1. Tesis
Seorang mahasiswa S-2 perlu mengenal tesis. Tesis adalah tulisan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa yang telah lulus S-1 pada prodi tertentu untuk menempuh jenjang sarjana (S-2) di sebuah pascasarjana, baik di indonesia maupun luar negeri. Pada dasarnya tesis ini akan mengkaji berbagai topik kajian sesuai bidang keilmuan atau prodi yang diambil. Dalam penulisan tesis biasanya diawali dengan penyusunan proposal tesis setelah memenuhi persyaratan, seperti lulus semua teori, ujian kualifikasi, seminar proposal, dll.
Seorang mahasiswa S-2 akan dibimbing satu atau dua dosen yang kompeten dalam bidangnya untuk menulis sebuah tesis. Setelah melalui pembimbingan biasanya akan diuji sebagai bentuk pertanggungjawaban di hadapan enam orang penguji yang ditunjuk oleh lembaga masing-masing. Dalam ujian akhir tersebut masing-masing penguji akan memberikan masukan dan saran untuk perbaikan hasil akhir dari tesis. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang lebih optimal.
Dalam penulisan tesis masing-masing perguruan tinggi biasanya memiliki buku panduan tersendiri. Hal ini terkait dengan sistematika penulisan tesis secara umum, yaitu :
  1. Halaman judul
  2. Surat pernyataan
  3. Halaman pengesahan
  4. Abstrak (bahasa indonesia dan inggris)
  5. Kata pengantar
  6. Daftar isi
  7. Daftar tabel
  8. Daftar gambar
  9. Bab I pendahuluan
  10. Bab II kajian teori dan pustaka
  11. Bab III metode penelitian
  12. Bab IV analisis data dan pembahasan
  13. Bab V simpulan dan saran
  14. Daftar pustaka
  15. Lampiran-lampiran (jika diperlukan).
Paparan ini sebagai bentuk mini bagi para mahasiswa untk mengenali program penulisan tesis untuk meraih jenjang S-2. Contoh judul tesis “ Kajian Tindak Tutur Direktif pada Ranah Pemerintahan di Kota Surakarta”.
  1. Disertasi
Disertasi adalah tulisan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa yang telah lulus S-1 dan S-2 pada prodi tertentu untuk menempuh jenjang sarjana (S-3) disebuah pascasarjana, baik di indonesia maupun luar negeri. Sebuah disertasi akan mengkaji secara mendalam dan menemukan teori dari berbagai topik kajian sesuai bidang keilmuan atau prodi yang diambil. Dalam penulisan disertasi biasanya diawali dengan penyusunan proposal disertasi, ujian komprehensif, setelah dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan, seperti lulus semua teori, ujian kualifikasi, seminar proposal, dll. Baru dilanjutkan menulis hasil penelitiannya untuk disertasi.
Penulisan disertasi, seorang mahasiswa S-3 akan dibimbing dua atau tiga pembimbing yang kompeten dalam bidangnya sebagai promotor dan kopromotor dalam menulis sebuah disertasi. Dalam proses pembimbingan akan dilakukan uji validitas dan kesahihan data, kemudian setelah melalui pembimbingan biasanya akan diuji sebagai bentuk pertanggungjawaban di hadapan delapan atau sembilan pakar untuk menguji yang ditunjuk oleh lembaga masing-masing. Dalam ujian akhir tersebut masing-masing penguji akan memberikan masukan dan saran untuk perbaikan hasil akhir dari disertasi seorang kandidat doktor. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat ilmiah.
Dalam penulisan disertasi masing-masing perguruan tinggi memiliki buku panduan tersendiri sesuai dengan gaya selingkung tersendiri. Hal ini terkait dengan sistematika penulisan disertasi secara umum, yaitu :
  1. Halaman judul
  2. Surat pernyataan
  3. Halaman pengesahan
  4. Abstrak (bahasa indonesia dan bahasa inggris)
  5. Kata pengantar
  6. Daftar isi
  7. Daftar tabel
  8. Daftar gambar
  9. Bab I pendahuluan
  10. Bab II kajian teori dan pustaka
  11. Bab III metode penelitian
  12. Bab IV analisis data dan pembahasan
  13. Bab V simpulan dan saran
  14. Daftar pustaka
  15. Lampiran-lampiran (jika diperlukan)
Paparan ini sebagai bentuk mini bagi para mahasiswa mengenali program penulisan disertasi untuk meraih jenjang S-3. Contoh judul disertasi “ Wacana Humor : Analisis Tekstual dan Kontekstual “.
  1. Buku teks
Menulis buku merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi guru. Hasil karya tulisan guru dapat berupa buku pelajaran, judul, diktat ataupun karya terjemahan. Sebagai karya ilmiah, kerangka sajian isi buku pun harus berada dan memiliki kebenaran ilmiah. Disamping itu buku hendaknya menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya.
Kerangka isi buku pelajaran terdiri dari tiga bagian utama :
  • Pendahuluan
  • Sajian isi dan
  • Penunjang.

  1. Ciri-Ciri Tata Permainan Bahasa Di Dalam Karya Tulis Ilmiah Yang Komunikatif
  1. Koheren
Koheren dapat juga di pahami sebagai “ harmonis “, “ integral “, “ kompak”, “terintegrasi “, dan “ terpadu “. Dalam hal mengungkapkan suatu masalah dan pemecahannya, koherensi memang amat dibutuhkan.4
Gorys Keraf, dalam buku klasiknya, komposisi (1971) menegaskan bahwa koherensi adalah adanya hubungan yang jelas antara unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat ; bagaimana hubungan antara subjek dan predikat ; hubungan antara predikat dan objek ; serta keterangan-keterangan yang menjelaskan tiap-tiap unsur itu. Dalam ungkapan lain, koherensi menekankan segi struktur atau interrelasi antara kata-kata yang menduduki sebuah tugas dalam kalimat. Berikut ini adalah contoh dua paragraf yang mencerminkan penyusunan kalimat yang tidak koheren (perhatikan kata yang bergaris bawah) :

Sejak 1970 negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia secara gencar mengirimkan tenaga kerjanya ke negara-negara akan minyak di Timur tengah.

Maraknya pengiriman tenaga kerja ke luar negeri terutama tenaga kerja disebabkan oleh tuntutan ekonomi. Kebebasan wanita dan tingginya permintaan pasar akan tenaga kerja wanita menyebabkan dampak positif dan negatif.
  1. Konsisten
Dalam mengungkapkan masalah dan pemecahannya cara ilmiah kita memang harus bersikap konsisten, yakni “ajek”, “konstan” , ‘stabil”, “taat asas”, “konsekuen” , juga bertanggung jawab dalam pengertian kita bersedia memikul atau menyungguhkan bahwa jalan ilmiah yang kita tempuh sudah baik dan benar.
Oleh karena itu, karya tulis ilmiah yang komunikatif harus didukung oleh fakta atau data yang cukup dan terpercaya ( Soeparno,1997; Wibowo, 2011). Suatu pendapat yang tidak didukung oleh fakta yang cukup dan terpercaya akan memunculkan analisis yang lebih bersifat opini, sehingga kita dikatakan tidak konsisten, tidak taat asas, atau tidak konsekuen.
Berimplikasi dengan hal diatas, penulis karya tulis ilmiah yang komunikatif harus mampu membatasi masalah penelitiannya.hal ini mengindikasikanbahwa si penulis itu adalah ilmuwan yang taat asas, rendah hati, konsisten, dan objektif. Contoh hal yang tidak konsisten dari kutipan dua paragraf(kata yang bergaris bawah) :
Estetika dalam arsitektur sangat erat hubungannya dengan penilaian suatu hasil karya rancangan yang baik, dimana hasil penilaian tersebut harus dapat terlihat oleh mata dan hati kita.
Desain selalu mengacu pada estetika, yang tidak semata berkenaan dengan persepsi visual-fisikal saja, namun mencakup konsep yang abstrak yakni yang benar, teratur, dan berguna.
  1. Sistematis
Karya tulis ilmiah yang komunikatif harus disusun berdasarkan prosedur atau urutan yang sistematis, yakni teratur, runtut,berjenjang, berkesinambungan, metodis, dan terorganisasi. Sistematika sebuah tulisan pada umumnya terbagi ke dalam tiga bagian pokok, yakni pendahuluan, isi, dan simpulan. Bagian lain yang menjadi penunjang ialah kover, judul, daftar pustaka, dan indeks.
Sehubungan dengan hal diatas, sistematika penulisan karya tulis ilmiah yang telah dijadikan gaya selingkung oleh suatu perguruan tinggi. Kendati demikian, dapat ditegaskan bahwa “ roh “ sistematika karya tulis ilmiah adalah :
  1. Halaman pendahuluan
  2. Pendahuluan
  3. Bab-bab
  4. Simpulan
  5. Daftar pustaka
  6. indeks
  1. Konseptual
Kesan mental, suatu pemikiran, ide, atau suatu gagasan yang memiliki derajat kekonkretan atau abstraksi yang digunakan dalam pemikiran abstrak disebut konsep (Bagus,2002). Di dalam penulisan karya tulis ilmiah yang komunikatif, prosedur atau urutan yang teratur dan runtut harus dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan yang konseptual, yakni terarah dan fokus.
Di dalam perspektif epistimologi, penggunaan lebih dari satu teori disebut prinsip eklektik. Sementara itu, penggunaan lebih dari satu teori bila ditunjukan demi “mencari jalan baru” disebut prinsip heuristika. Contoh penggunaan pelbagai teori dalam rangka penggunaan prinsip heuristika adalah sebagai berikut :

Melalui prinsip filsafat bahasa biasa, terlihat pula bahwa pemberitaan mengenai pemilu 2004 yang disajikan oleh ketiga surat kabar nasional tersebut merefleksikan suatu nilai etika yang akarnya dapat ditelusuri melalui nilai-nilai etika kebikajsanaan. Etika kebijaksanaan,berprinsip bahwa individu dalam kehidupannya harus berpatokan pada prinsip kerukunan dan prinsip hormat yang ditujukan demi menyelaraskan diri individu dengan lingkungan masyarakatnya dalam rangka memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan oleh lingkungannya itu (wibowo, 2007)

  1. Komprehensif
Karya tulis ilmiah yang komunikatif harus ditulis secara komprehensif, yakni tuntas dan menyeluruh. Penelaannya juga harus jelas, lengkap, dan rinci.
Sebagai penulis karya tulis ilmiah yang komunikatif kita harus berfikir cermat dengan cara melihat sesuatunya secara komprehensif, yaitu hati-hati, teliti, seksama, ekstensif, global, lengkap atau menyeluruh. Dengan begitu tulisan kita akan menimbulkan simpati pembaca.
  1. Logis
Logika adalah apapun termasuk ucapan yang dapat dimengerti atau akal budi yang berfungsi baik, teratur, sistematis, dan dapat dipahami.
Sehubungan dengan hal diatas, logika harus menjadi “roh” karya tulis ilmiah yang komunikatif. Segala penjelasan yang tersaji di dalam karya tulis ilmiah harus memiliki argumentasi yang dapat diterima oleh nalar yang sehat, valid, dan analitis. Implikasi dalam hal ini, karya tulis ilmiah dapat diuji kebenarannya, baik berdasarkan data dan fakta maupun diuji kembali oleh ilmuwan lain.
  1. Bertanggung jawab
Dalam hubungan karya tulis ilmiah, bertanggungjawab dapat dimaknai sebagai tulisan yang elegan, etis, dan berwawasan. Dalam karya tulis ilmiah, perujukan wajib dilakukan untuk membuktikan pertanggungjawaban ilmiah si penulis.

  1. Ilmiah Populer

Istilah tulisan ilmiah populer kini digunakan bagi sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi sekaligus juga ditulis dengan cara yang mudah dimengerti.5
Syarat-syarat ilmiah populer antara lain :
  1. Fakta atau gejala dan hasil analisisnya objektif
  2. Teknik penulisannya populer, mudah dimengerti, tetapi bukan berbentuk tulisan senda gurau.
Tulisan ilmiah populer bukan fiksi sains, yang dikarang sebagai fantasi (rekaan) yang menggunakan fakta ilmiah, tetapi ditambahi uraian spekulatif untuk menciptakan keadaan sensasional. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat), atau disukai oleh orang kebanyakan karena menarik dan mudah dipahami.
Karena tulisan ilmiah populer itu dikonsumsi oleh massa dan dimuat di media massa cetak, ada beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, lugas, menarik, dan populer. Tulisan ilmiah populer menggunakan kalimat-kalimat yang pendek, padat, dan sederhana.
Syarat menarik dalam tulisan ilmiah populer memiliki ciri-ciri, yaitu kebaruan (timeliness), kedekatan (proximity), cuatan (prominence), keanehan (unusualness), daya pikat manusia (human interest), dan konsekuensi (consequence).
Prinsip yang dipegang oleh seorang penulis ilmiah populer adalah penggunaan bahasa biasa yang mudah dipahami pembaca.


















BAB III
PENUTUP

Dari beberapa uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah sebagai tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dan perenungan dalam bidang keilmuan tertentu ; disusun menrurut metode tertentu dengan penulisan yang santun, baik, dan benar; atau, berdasarkan kaidah buku ragam bahasa tulis.
Adapun bentuk-bentuknya adalah
  • Laporan penelitian yaitu tulisan yang melaporkan hasil percobaan, peninjauan, atau observasi sementara.
  • Karya tulis akademik, berupa skripsi, tesis dan disertasi
  • Buku teks, yakni diktat atau buku-buku ilmiah yang digunakan sebagai penunjang bahan ajar.
Ciri-ciri karya tulis ilmiah :
  • Koheren
  • Konsisten
  • Sistematis
  • Konseptual
  • Komprehensif
  • Logis
  • Bertanggungjawab
Sebuah karya tulis ilmiah dikatakan sebagai karya tulis ilmiah populer apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
  1. Fakta atau gejala dan hasil analisisnya objektif
  2. Teknik penulisannya populer, mudah dimengerti, tetapi bukan berbentuk tulisan senda gurau.



DAFTAR PUSTAKA


Aqib, Zainal. 2004. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi

0 komentar:

Posting Komentar

apakah anda puas dengan sistem pendidikan yang ada di universitas anda?

Powered By Blogger

Pengikut

About Me

Foto Saya
kependidikanislam2010
Lihat profil lengkapku