Sabtu, 05 November 2011

MANAJEMEN PESERTA DIDIK


Nama :
Ulfa Nur Faizah NIM:10470058 NPK:8 
Nurul Maghfiroh NIM:10471002 NPK:13 
Ukie Safitri NIM:10471005 NPK:16 
Erviana Desti Wulandari NIM:10471009 NPK:20
 



BAB I
PENDAHULUAN

Suatu sistem pendidikan dikatakan berkualitas jika proses belajar mengajarnya dapat berlangsung secara efektif dan efisien sehingga materi ajar yang akan disampaikan dapat sesuai dengan tujuan dan target yang telah ditetapkan. Proses pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan relevan dengan pembangunan. Dan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam hal ini tidak dapat terlepas dari bagaimana me-manage peserta didiknya.
Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas maka diperlukan manajemen yang dapat mengelola seluruh sumber daya dalam pendidikan. Manajemen itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelola dan pelaksanaannya.
Manajemen peserta didik keberadaanya sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan karena peserta didik merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan ketrampilan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta didik akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan di sekolah.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak permasalahan-permasalahan pendidikan yang terkait dengan peserta didik. Hal ini sebagian disebabkan lantaran pengelolaan peserta didik yang tidak dijalankan secara optimal. Untuk mengoptimalkan peserta didik tentu sebaiknya kita tahu dahulu pengertian dan ruang lingkup manajemen peserta didik, sehingga dalam tindak lanjut implikasi selanjutnya dapat lebih jelas dan tepat sasaran.



BAB 2
PEMBAHASAN

  1. Pengertian

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian atau pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Manajemen siswa atau peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik ersebut dari suatu sekolah. Pengertian masuk disini adalah sejak siswa mendaftar disuatu sekolah sampai ia lulus atau keluar dari sekolah tersebut.

  1. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik Atau Siswa

Secara umum terdapat 4 (empat) kelompok pemanajemenan jika dilihat pada proses memasuki sekolah sampai siswa meninggalkannya, yaitu :
1. Penerimaan siswa
2. Ketatausahaan siswa
3. Pencatatan bimbingan dan penyuluhan
4. Pencatatan prestasi siswa.
Ruang lingkup / tugas manajemen kesiswaan menurut Mulyasa (Mulyasa, 2003) ada tiga, yaitu :
1. Penerimaan siswa baru
2. Kegiatan Kemajuan Belajar
3. Bimbingan dan pembinaan disiplin
Ada juga yang berpendapat Manajemen Kesiswaan meliputi antara lain:
(1) Penerimaan Siswa Baru
(2) Program Bimbingan dan Penyuluhan
(3) Pengelompokan Belajar Siswa
(4) Kehadiran Siswa
(5) Mutasi Siswa
(6) Papan Statistik Siswa
(7) Buku Induk Siswa.

  1. Penerimaan Siswa Baru
    Penerimaan siswa baru merupakan momen penting bagi sekolah, sebab dari sinilah titik awal kelancaran tugas sekolah ditentukan. Proses penerimaan siswa baru yang tidak ter-manage dengan baik akan berakibat buruk pada proses selanjutnya.
Adapun untuk tugas-tugas panitia penerimaan siswa baru (Suharsimi, 2008) yaitu :
  1. Menentukan banyaknya siswa yang diterima
    Jumlah banyaknya siswa yang akan diterima menyesuaikan dengan kuota ruang kelas yang tersedia. Dan siswa yang diterima biasanya untuk kelas satu saja. Namun jika sekolah menginginkannya, maka bias saja menerima siswa untuk kelas dua dan tiga.

  1. Menentukan syarat-syarat penerimaan siswa baru
    Persyaratan dibagi menjadi dua yaitu persyaratan umum dan persyaratan khusus. Persyaratan umum adalah persyaratan yang biasa berlaku hamper untuk semua sekolah sejenis dan setingkat. Sedangkan persyaratan khusus adalah persyaratan yang hanya berlaku untuk suatu sekolah. Misalnya, untuk STM harus laki-laki, untuk dokter tidak boleh buta warna, dan sebagainya.


  1. Melaksanakan penyaringan
    Penyaringan siswa didasarkan atas dua pertimbangan yaitu atas pertimbangan target dan atas pertimbangan nilai atau tingkat kemampuan yang telah ditetapkan.

  1. Mengadakan pengumuman penerimaan
    Pengumuman dilakukan setelah pelaksanaan hasil seleksi yang berdasarkan kriteria tertentu sesuai ketentuan suatu sekolah. Pengumuman dapat dilakukan dengan cara menempel daftar nama siswa yang diterima, atau bias dengan memanfaatkan media seperti Koran dan internet.


  1. Mendaftar kembali calon yang sudah diterima
    Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa yang telah diterima memang benar-benar akan masuk kesekolah tersebut. Selain itu untuk mengantisipasi jumlah kuota yang tidak sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Sehingga jika siswa tersebut membatalkannya maka sekolah dapat mengambil calon lain agar kuota dapat terpenuhi.

  1. Melaporkan hasil kerjanya kepada pimpinan sekolah.
    Kepanitiaan penerimaan siswa baru sifatnya sementara. Oleh karena itu maka setelah selesai bekerja mempunyai kewajiban untuk melapor. Setelah melapor baru kemudian kepanitiaan dapat dibubarkan.


  1. Ketatausahaan SiswaSetelah melakukan penerimaan siswa, langkah selanjutnya yaitu memproses siswa-siswa tersebut ke dalam catatan sekolah (tugas tata usaha). Catatan-catatan sekolah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
  1. Catatan-catatan untuk seluruh sekolah, terdiri atas buku induk, buku klapper, dan catatan tata tertib sekolah.
    Buku induk adalah buku yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah dan sedang mengikuti pelajaran di suatu sekolah.
    Buku Klapper, yaitu buku buku pelengkap buku induk yang ditulis menurut abjad dan berfungsi untuk membantu petugas dalam mencari data dari buku induk.
    Catatan tata tertib sekolah, yaitu catatan atau peraturan yang bukan hanya diperlukan bagi siswa saja, tetapi juga untuk guru dan karyawan lain. Isi tata tertib mencakup seluruh aspek yang diperlukan dalam tercapainya kelanccaran proses pendidikan. Adapun tujuannya bukanlah semata menghukum siswa, tetapi sebagai salah satu media pembelajaran dan demi kebaikan siswa itu sendiri.
  2. Catatan untuk masing-masing kelas
    Catatan-catatan tersebut meliputi buku kelas, buku presensi kelas yang diisi setiap hari dan pada akhir bulan dihitung presentasi absennya, dan buku-buku lain mengenai catatan presensi belajar dan bimbingan penyuluhan.

  1. Pencatatan bimbingan dan penyuluhan
    Saat ini hampir semua sekolah memiliki tenaga dibidang bimbingan dan konseling, karena telah disadari perannya dalam menunjang keberhasilan siswa.

Tujuan dari bimbingan itu sendiri antara lain :
  1. Untuk mengetahui dan mengenal kondisi dirinya secara mendalam. Misalnya kelebihan dan kekurangannya, sifat-sifat yang dimilikinya, kemampuan yang paling menonjol, dan lain sebagainya.
  2. Mempunyai pengenalan yang lebih baik tentang situasi lingkungan, sehingga mampu memilih dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara tepat dan bertanggungjawab.
  3. Dengan mengetahui kondisi dirinya sendiri, maka kesulitan-kesulitan yang dihadapi dapat diselesaikan secara tepat dan sesuai.

Fungsi dari bimbingan dan penyuluhan antara lain ada 6, yakni :
  1. Pemahaman
Pemahaman tentang diri siswa sendiri untuk mengembangkan diri secara optimal.
  1. Penyaluran dan penempatan
Bimbingan dalam hal membantu siswa memilih jurusan sekolah ataupun kegiatan ekstrakurikuler
  1. Penyesuaian
Membantu siswa dalam menyesuaikan lingkungannya.
  1. Pencegahan atau preventif
Upaya mencegah siswa atau menghindarkan siswa dari berbagai permasalahan yang membahayakan dirinya. Seperti, narkoba, drop out, pergaulan bebas, dan lain sebagainya.
  1. Pengentasan
Perbaikan atau pengentasan yang menghasilkan terpecahnya atau teratasinya suatu permasalahan yang dialami siswa dan membantu siswa sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
  1. Pemeliharaan atau pengembangan
Membantu siswa supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.

  1. Pencatatan Prestasi Belajar
Pencatatan prestasi siswa merupakan dari manajemen siswa, tetapi ada pula yang mengatakan merupakan bagian dari manajemen kurikulum. Pencatatan prestasi belajar ada yang merupakan pencatatan untuk seluruh sekolah, untuk masing-masing kelas, dan ada pula yang untuk siswa sebagai perseorangan.

  1. Buku daftar nilai
Merupakan buku pertama yang digunakan untuk mencatat hasil belajar yang diperoleh langsung dari kertas ulangan atau dari hasil ujian lisan. Dengan demikian apabila ada kesalahan tulisan sebuah nilai atau beberapa dalam rapot akan lebih mudah untuk menulusuri kembali pada buku daftar nilai pada guru.
  1. Buku Leggier (buku kumpulan nilai)
Merupakan buku kumpulan nilai yang terdiri dari semua bidang studi yang diajarkan di sekolah tersebut untuk satu periode.
Untuk macam buku leggier ada dua, yaitu leggier kelas dan leggier sekolah. Leggier kelas yaitu buku kumpulan nilai semua pelajaran untuk satu periode tertentu untuk kelas tertentu. Sedangkan leggier sekolah yaitu buku kumpulan nilai untuk setiap kelas dan sudah dihimpun untuk seluruh sekolah.
  1. Buku raport
Adalah sebuah buku yang memuat hasil belajar siswa selama siswa tersebut mengikuti pelajaran di suatu sekolah.
Adapun fungsi dari rapot yakni sebagai “laporan sebagai hasil kerja sekolah kepada orang tua/wali siswa” karena sekolah adalah lembaga yang sudah dipilih oleh orang tua /wali untuk mendidik anaknya.

PENUTUP


Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil beberapa point-point penting, yaitu :
Manajemen peserta didik adalah kegiatan pencatatan siswa mulai dari proses penerimaan hingga siswa tersebut lulus dari sekolah disebabkan karena tamat atau sebab lain.
Ruang lingkup manajemen siswa atau peserta didik terdapat 4 kelompok, yakni :
  1. Penerimaan siswa baru
  2. Ketatausahaan siswa
  3. Pencatatan bimbingan dan penyuluhan
  4. Pencatatan prestasi siswa
Masalah-masalah yang terkait manajemen peserta didik sebagian didominasi oleh kesalahan manusia (human error) dalam pelaksanaannya.


0 komentar:

Posting Komentar

apakah anda puas dengan sistem pendidikan yang ada di universitas anda?

Powered By Blogger

Pengikut

About Me

Foto Saya
kependidikanislam2010
Lihat profil lengkapku