Rabu, 22 Juni 2011

Aliran-Aliran pendidikan

Aliran-Aliran pendidikan
oleh Rani Ristiyanti 
============================================================ 

  Ada empat aliran pendidikan yaitu:
 1.      Nativisme
Dipelipori oleh Schopenhauer (1788-1860 M) berpendapat bahwa bayi terlahir sudah dengan pembawaan sifat baik dan buruk. Nativisme berpandangan bahwa keterampilan–keterampilan atau kemampuan tertentu bersifat alamiah, sudah tertanam dalam otak sejak lahir, Nativisme menganggap bahwa akal budi memiliki unsur-unsur pengetahuan yang tidak berasal dari sensasi, bahan-bahan didalam pengetahuan manusia, teori ini menekankan pada ide bawaan atau Heriditas . Paham Nativisme menyatakan pengaruh dari luar atau eksternal yang disengaja tidak dapat mempengaruhi perkembangan manusia. Faktor lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak.

2.      Empirisme
Tokohnya John Locke (1632-1704). Teorinya dikenal dengan Tabulae rasae (meja lilin), yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak dan tulisan yang digores oleh lingkungan. Faktor bawaan dari orang tua (factor keturunan) tidak dipentingkan. Pengalaman diperoleh anak melalui hubungan dengan lingkungan (sosial, alam, dan budaya). Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor luar memegang peranan sangat penting, sebab pendidik menyediakan lingkungan pendidikan bagi anak dan anak akan menerima pendidikan sebagai pengalaman. Pengalaman tersebut akan membentuk tingkah laku, sikap, serta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan. Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan pengalaman. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dikesampingkan. Padahal , ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan tidak mendukung.
 3.      Konvergensionisme 
Dipelopori oleh William Stern (1871-1939) menyebutkan bahwa keberhasilan pendidikan sangat tergantung dari pembawaan dan lingkungan baik itu lingkungan sekolah, keluarga ataupun masyarakat, dapat menentukan pertumbuhan individu. Dari masing masing solusi memiliki keunggulan dan kekurangan hal ini dikemukakan oleh William Stern bahwa keduanya baik yang bersifat heriditas maupun lingkungan, keduanya memiliki pengaruh significant dalam pembentukan konsep pendidikan ideal. Tingkat significansi tersebut adalah bahwasanya keduanya merupakan pembentukan yang intern pada prose pendidikan manusia. Jika hanya faktor heriditas yang dominan tanpa didukung oleh lingkungan yang kondusif juga tidak akan berarti apa-apa, demikian sebaliknya. Penciptaan ruang publik yang kondusif bagi proses pendidikan formal maupun informal diperlukan, karena faktor heriditas pada akhirnya ditentukan oleh faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhinya.

0 komentar:

Posting Komentar

apakah anda puas dengan sistem pendidikan yang ada di universitas anda?

Powered By Blogger

Pengikut

About Me

Foto Saya
kependidikanislam2010
Lihat profil lengkapku